Membuat lampu emergency led dengan botol rexona


lampu-led-emergency-led-dengan-botol-rexonaAkhir-akhir ini sering terjadi listrik mati di daerah kami, entah karena faktor cuaca atau apa kami tidak tahu. Akibatnya suasana rumah menjadi gelap gulita. Kemudian saya dan keluarga jadi sibuk menyalakan beberapa lampu emergency untuk penerangan darurat. Maklumlah kami belum mempunyai genset sebagai pengganti generator listrik dari PLN.

Soal lampu emergency, saat ini ada banyak tersedia berbagai jenis dan model lampu emergency. Mulai dari yang kecil berbentuk senter dengan beberapa led sampai lampu emergency yang besar berbentuk kotak atau bulat yang berisi puluhan lampu led. Lampu-lampu tersebut biasanya dihidupkan dengan tenaga battery yang bisa di charge ulang. Daya tahan lampu pun bervariasi, jika masih baru bisa tahan sampai beberapa jam bahkan bisa sampai 10 jam. Namun lama kelamaan daya battery pun semakin melemah seiring dengan bertambahnya usia pemakaian battery.

Baca Selengkapnya

Prinsip kerja rangkaian pembagi tegangan


rangkaian pembagi teganganRangkaian pembagi tegangan berfungsi membagi tegangan input menjadi beberapa bagian tegangan output. Pada contoh rangkaian diatas, tegangan input Vin dibagi menjadi dua buah tegangan yaitu tegangan V1dan tegangan V2. Berdasarkan hukum ohm dapat diketahui bahwa nilai V1 sama dengan kuat arus (I) kali Resistor (R1)  dan V2 sama dengan kuat arus (I) kali Resistor (R2). Sedangkan nilai I adalah tegangan Vin dibagi resistor total (Rtotal) yang merupakan hasil dari resistor R1 ditambah resistor R2.

V1 = I * R1  —-> I = V1/R1     (rumus 1)

V2 = I * R2  —-> I = V2/R2     (rumus 2)

I = Vin / (R1 + R2)     (rumus 3)

Baca Selengkapnya

Rangkaian Elektronika Dasar – Dimmer


rangkaian dimmer

Rangkaian Dimmer

Deskripsi

Rangkaian Dimmer adalah rangkaian pengatur nyala lampu. Dengan rangkaian dimmer, nyala lampu bisa diatur dari yang paling gelap (mati), remang-remang sampai yang paling terang.

Baca Selengkapnya

Penguat Transistor


Salah satu fungsi utama transistor adalah sebagai penguat sinyal. Dalam hal ini transistor bisa dikonfigurasikan sebagai penguat tegangan, penguat arus maupun sebagai penguat daya.

Berdasarkan sistem pertanahan transistor (grounding) penguat transistor dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Penguat Common Base (grounded-base)

Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.

Penguat Common Base

Penguat Common Base

Baca Selengkapnya

Fungsi Dasar Transistor


Transistor adalah komponen elektronika yang tersusun dari dari bahan semi konduktor yang memiliki 3 kaki yaitu: basis (B), kolektor (C) dan emitor (E). Berdasarkan susunan semikonduktor yang membentuknya, transistor dibedakan menjadi dua tipe, yaitu transistor PNP dan transistor NPN.

Untuk membadakan transistor PNP dan NPN dapat dari arah panah pada kaki emitornya. Pada transistor PNP anak panah mengarah ke dalam dan pada transistor NPN arah panahnya mengarah ke luar.

Bias Transistor

Untuk dapat bekerja, sebuah transistor membutuhkan tegangan bias pada basisnya. Kebutuhan tegangan bias ini berkisar antara 0.5 sampai 0.7 Volt tergantung jenis dan bahan semikonduktor yang digunakan.

Untuk transistor NPN, tegangan bias pada basis harus lebih positif dari emitor. Dan untuk transistor PNP, tegangan bias pada basis harus lebih negatif dari emitor. Semakin tinggi arus bias pada basis, maka transistor semakin jenuh (semakin ON) dan tegangan kolektor-emitor (VCE) semakin rendah.

Silahkan download artikel ini dalam format PDF disini

Bias Transistor

Bias Transistor

Baca Selengkapnya

Hukum Ohm Dan Rangkaian Seri – Paralel


Hukum Ohm menyatakan:

“Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan(V) di dua titik tersebut, dan berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi(R) di antara mereka”

Dengan kata lain bahwa besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah hambatan (R) selalu berbanding lurus dengan beda potensial(V) yang diterapkan kepadanya.

Ilustrasi Hukum Ohm

Ilustrasi Hukum Ohm

Baca Selengkapnya

Cara Menggunakan Multimeter


Skala Mutimeter

Skala Multimeter

Cara menggunakan Multimeter

  1. Mengukur tegangan DC
    • Atur Selektor pada posisi DCV.
    • Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
    • Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak  rusak.
    • Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe  warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.
    • Baca hasil ukur pada multimeter.

Baca Selengkapnya